Potensi Sale Pisang Desa Timbang
Siapa yang tidak kenal buah pisang ? buah yang fenamenal dan kaya vitamin ini lagi-lagi membuat masyarakat Kabupaten Bateng patut berbangga dengan Olahannya. Ya,kali ini ada olahan Sale Pisang yang juga merupakan makanan khas desa Timbang, Kecamatan BanyuPutih, Kabupaten Batang. Disebut makanan khas sebab sale ini berbeda dengan sale lain. Pisang yang digunakan dalam pembuatan Sale ialah Pisang Kapas. Selain rasanya yang enak, sale pisang ini juga memiliki beberapa kandungan gizi yang sangat bermanfaat didalamnya.Sale Pisang buatan Bu Rindayah bersama adiknya ini terkenal dengan rasanya yang manis, renyah, dan empuk saat dimakan.
Pembuatan sale ini dibuat secara manual sebab masih menggunakan alat pemotong tempe yang terbuat dari kayu. Pembuatan Sale Pisang dimulai tahap penguapasan pisang, Kemudian satu buah pisang dibelah menjadi tiga bagian sampai ukuran setengah buah, tapi jangan sampai putus. Tak usah diberi bumbu, Pisang lalu dijemur 3-4 hari. Setelah proses pengeringan, Pisang lalu digoreng hingga matang . Lalu siapkan minyak panas, dan goreng sampai berwarna kecoklatan. Kalau sudah matang, tiriskan. Sale Pisang siap untuk dikemasi dalam wadah plastik dan dipasarkan.
Sale Pisang buatan Bu Rindayah ini dapat dijadikan sebagai salah satu oleh-oleh dari Desa Timbang. Pemasaran Sale Pisang ini di warung-warung makan di desa Timbang. Selain itu dapat kita beli langsung atau juga dapat melihat cara pembuatan nya di rumah Bu Rindayah yang berada di RT 8 Dukuh Randusari, Desa Timbang, Kecamatan BanyuPutih, Kabupaten Batang. Atau anda juga bisa menggunakan aplikasi Google Maps yang terpasang di ponsel pintar anda.
Untuk harga yang di tawarkan juga sangat murah, yaitu kisaran Rp3.000,00
hingga Rp10.000,00 per wadah. Selain itu, sale pisang ini juga bisa anda
jadikan pilihan oleh-oleh jika anda ingin pergi keluar kota. Dan bagi anda
wisatawan yang sedang singgah di Kabupaten Batang ini, rasanya dijamin belum
lengkap jika belum merasakan sale pisang di kabupaten batang ini. MC Batang
Jateng/SAK.