Yoyok Riyo Sudibyo

Periode 2012 - 2017


Tempat/Tanggal Lahir : Batang, 23-04-1972
Alamat Kantor : Jl. RA Kartini Nomor 1 Batang
Pendidikan :
  1. SD Negeri 3 Bawang (1984)
  2. SMP Negeri 1 Bawang (1987)
  3. SMA Negeri 1 Batang (1990)
  4. Sekolah Lanjutan Perwira (2004)
Istri : Budi Prasetyawati
Anak :
  1. Yumna Wira Pratama
  2. Danendra Arya Wangsa

Meski baru menjabat sebagai Bupati Batang periode 2012 – 2017, namun sosok Yoyok Riyo Sudibyo, sudah sangat dekat dengan masyarakat. Hari H saat dilantik oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo, pada Senin (13/02/2012), Masyarakat Kabupaten Batang sudah tumpah ruah di alun-alun dan sekitar pendopo. Ribuan rakyat juga menghantar Yoyok dari kampung halamannya, Kecamatan Bawang, menuju pendopo Kabupaten.

Para pendukungnya ketika Pilkada telah rela melepaskan Yoyok untuk membangun Batang, tanpa membeda-bedakan kelompok pendukungnya atau bukan. Yoyok kini sudah menjadi milik masyarakat Batang.

“Saya bersama wakil bupati (Soetadi) siap mengabdikan diri untuk masyarakat Batang. Sekarang saya milik masyarakat, luruskan jika melenceng, dan ingatkan saya jika salah,” tutur Yoyok, beberapa saat ketika dilantik menjadi Bupati Batang.

Sosok lelaki kelahiran Batang, 27 April 1972 ini memang tegas dan merakyat. Darah tentara menggodok kedisiplinannya selama mengabdi di beberapa kesatuan TNI. Kedisiplinan itu mulai diterapkan kepada para PNS di jajaran Pemerintahan mulai dari tingkat kabupaten hingga ke kecamatan dan kelurahan. ”Seorang PNS harus memiliki jiwa pengabdian, karena sebagai abdi masyarakat dan sekaligus abdi negara. PNS harus memberikan tauladan bagi yang lain, karena PNS dibayar dengan uang rakyat”, ujarnya.

Dengan jargon yang diusung ketika pilkada lalu, ’Batang harus berubah, ekonomi bangkit dan birokrasi bersih’, sudah langsung ditunjukan beberapa jam saja setelah dilantik. Gebrakan awal, Yoyok menolak rencana pembelian mobil dinas baru. Yoyok memilih menggunakan mobil sendiri untuk operasional. Sedang jika operasional ke luar kota, Yoyok menyatakan masih cukup dengan mobil dinas yang ada saat ini.

Jargon itu kini tengah disiapkan menjadi visi dalam membangun Batang bersama wakil bupati Soetadi. Untuk mencapai visi itu, Yoyok telah menyiapkan konsep guna mencapai misi yang ingin diraihnya. Misi itu meliputi masyarakat yang sejahtera lahir dan batin, meningkatkan potensi ekonomi lokal, mewujudkan birokrasi yang bersih dan berwibawa, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

“Kami juga ingin mewujudkan sarana dan prasarana kesehatan dan sosial yang lebih baik, meningkatkan potensi pariwisata, dan akhirnya mewujudkan Kabupaten Batang menjadi daerah yang menarik bagi investor lokal, regional maupun investor asing,” ucap suami dari Budi Prasetyawati ini.

Aparatur Bersih

Salah satu misi mewujudkan aparatur yang bersih, Yoyok juga telah melakukan gebrakan di minggu-minggu awal bertugas. Seluruh pejabat dan PNS untuk menandatangani Pakta Integritas. Pakta ini sebagai komitmen agar PNS terhindar dari perbuatan tercela khususnya tindak pidana korupsi.

Yoyok juga tak mau langsung membenahi penataan birokrasi semena-mena. Ia lebih menyerap aspirasi dulu. Makanya, di hari pertama masuk kerja usai dilantik, Yoyok mengumpulkan para pejabat dan PNS di jajaran Setda guna menyampaikan uneg-uneg. “Silahkan tulis uneg-uneg sebebas-bebasnya, dari lubuk hati terdalam. Sak njeplak-njeplake,” ucap ayah dari Yumna Wira Pratama dan Danendra Arya Wangsa ini.

Kepada para PNS di Pemkab Batang, Yoyok juga menyatakan tak mau dihormati secara berlebihan. Yoyok merasa bahwa ia bekerja juga perlu dukungan semua pihak dengan tulus, ikhlas dan tanpa pamrih. ”Saya milik masyarakat, dan milik Pemda termasuk para PNS. Saya tidak gila hormat, jangan menghormati saya secara berlebihan seperti bersalaman sambil mencium tangan,” ungkap lulusan Akademi Militer 1994 dan Sekolah Lanjutan Perwira tahun 2004 ini.

Pengabdian di Militer

Merunut jejak pengabdiannya, perjalanan kariernya selama 12 tahun (1994 – 2006) pada dinas militer. Kemudian 2006 – sebelum menjabat bupati, bergelut di wiraswasta. Sejumlah jabatan yang pernah diembannya yakni Danton Mer Rai Q Yon Arhanudse-6 (Tahun 1995), Danton Turbak Rai Q Yon Arhanudse-6 (1996), Paops Rai Q Yon Arhanudse-6 (1997), Komandan Baterai Q Yon Arhanudse-6 ( 1998), Komandan Baterai R Yon Arhanudse-6 (1999), Kasi Intel Yon Arhanudse-6 ( 2000), Pasiops Denintel Dam Jaya (2001), Komandan Bakor Intel Jakarta Selatan (2002), Danramil 03 Tanjung Priok (2002), Pasi Intel Kodim 0502 Jakarta Utara (2003), Kasubdit Rah dan Gal Deputi V BIN (2004), dan menjabat Dansatgas BIN Wil Jaya Wijaya (2004).

Sedang pengabdiannya di swasta sebelum menjabat Bupati Batang, Yoyok pernah menjabat Direktur Utama PT Smile Papua dan PT Papua Maju Sejahtera (2006).

Pensiun Dini

Masa pengabdian Yoyok di dunia militer terbilang singkat. Yoyok memilih pensiun dini dengan pangkat terakhir Mayor. Yoyok terpanggil untuk mengabdi di kampung halamannya. Yoyok tulus ikhlas memilih untuk pulang kampung membangun daerahnya. “Bali ndesa ben luwih cedak karo wong ndesa,” ujarnya mengenang saat memutuskan untuk kembali ke Kabupaten Batang.